Faktafoundation.org- Forum Analisis Kebijakan dan Transpransi Anggaran (FAKTA) Foundation menyoal realisasi program Santri Enterpreneur yang dimotori Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep.
Program yang merupakan salah satu visi-misi Bupati Sumenep Achmad Fauzi ini dianggap gagal, sebab pengelolaan dan realisasinya tidak jelas dan cenderung buang-buang anggaran.
Presiden Fakta Foundation, Bukhari Muslim menilai, Kepala Dinas Moh. Iksan, tidak mampu menerjemahkan program unggulan yang menjadi visi-misi Bupati Sumenep.
“Program sebaik apapun, tapi dikelola orang yang salah, maka tidak akan terwujud dengan baik,” ucap Bukhari (10/07/24).
Bukhari menduga adanya skandal permainan Disbudporapar saat pelaksanaannya. Ia menilai program ini hanya untuk menggelontorkan anggaran dan tidak berorientasi terhadap pengembangan skill usaha santri sebagai mana yang direncanakan Bupati Fauzi.
“Tidak ada bukti yang jelas dari keberadaan program ini, outputnya juga tidak jelas. Saya khawatir ini hanya permainan Disbudporapar untuk menggelontorkan anggaran,” Ungkap demisioner Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep itu (10/07/24).
Tidak hanya itu, Presiden Fakta juga menilai jika kegiatan itu belum jelas, patut dipertanyakan acuan penganggarannya. Sebab tahun ini anggaran untuk program santri entrepreneur sebesar Rp. 990 juta dari APBD.
“Harusnya konsep, perencanaan, dan outputnya jelas. Kalau tidak tidak jelas harusnya kegiatan ini tidak perlu digelar, karena hanya buang-buang anggaran,” Pungkasnya.